theIndonesian – Salah seorang nasabah BRI KK Pangkalan Jati, Jakarta Selata, bernama Yusri Usman mengeluhkan buruknya pelayanan bank BUMN pelat merah tersebut.
Yusri mengaku sangat kecewa kepada pegawai BRI, karena memberikan pelayanan kurang baik. Dia lalu bercerita ketika akan mengurus fasilitas kartu ATM miliknya yang hilang,
Cerita Yusri pada Rabu (22/5), “Saya kehilangan kartu ATM. Jadi saya datang ke BRI KK Pangkalan Jati yang dekat rumah. Saya bawa buku tabungan dan KTP. Tapi, bukan mendapat bantuan pelayanan yang baik, petugas BRI malah menjawab kartu ATM BRI kosong, lalu petugas itu menawarkan untuk dibuatkan m-bangking.”
Yusri pun mengaku heran dengan kosongnya kartu ATM di bank tersebut. “Sekelas BRI sampai tidak ada kartu ATM sangat aneh. Saya perlunya ATM tapi ditawarin m-banking.”
Dia melanjutkan ceritanya, “Saya tidak terima jawaban bahwa kartu ATM kosong. Karena mendapat jawaban yang tidak memuaskan, saya langsung meninggalkan bank tersebut.”
Padahal, lanjut Yusri, dirinya telah mengantre cukup lama untuk mendapatkan pelayanan pergantian kartu ATM.
“Semestinya pihak bank pasang pengumuman bahwa kartu ATM kosong. Ini tidak ada pengumuman, nasabah antre lalu setelah nomor antrean dipanggil, ternyata bank lagi kosong kartu ATM-nya. Ini sangat konyol,” kata dia.
Menurut Yusri, kejadian tersebut menjadi bukti tidak profesionalnya pegawai di bank tersebut, dan terkesan meremehkan nasabah.
“Bagaimana kalau nasabah yang rumahnya jauh dari bank tersebut. Setelah antre lalu jawabannya zonk. Kalau ada pengumuman, nasabah bisa mencari alternatif di cabang BRI lainnya. Sudah antre tapi malah tidak ada,” jelas dia.
Yusri kembali komentar, “Kejadian seperti ini sangat bertentangan dengan visi dari BRI yang memiliki visi ‘Menjadi Bank Komersial Terkemuka yang Selalu Mengutamakan Kepuasan Nasabah’.”
Yusri berharap pimpinan cabang BRI agar segera mengevaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Perlu diketahui, apa yang dialami oleh Yusri Usman tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi jika profesionalisme menjadi garda terdepan dalam hal pelayanan.
Namun, ternyata ketidakprofesionalismean juga kerap melanda BRI di sejumlah daerah.
The Indonesian