theIndonesian – Banyaknya menteri di dalam sebuah kabinet akan semakin memperbanyak ladang korupsi di dalamnya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Mahfud MD dalam seminar Pelaksanaan Pemilu 2024: Evaluasi dan Gagasan ke Depan di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Rabu (8/5).
Kata Mahfud, dilansir dari YouTube Fakultas Hukum UII, “Menteri dulu kan 26 jadi 34, mau ditambah lagi. Besok yang akan datang ditambah lagi, karena kolusinya semakin meluas.”
Mahfud lalu membanding jumlah menteri di Indonesia dengan di Amerika Serikat. Negeri Paman Sam tersebut diketahui hanya memiliki 14 jumlah menteri. Dia bilang, “Menteri (di AS) dikelompokkan dan di bawah menteri terdapat direktur jenderal unit.”
Mahfud lalu bercerita bahwa pada 2019 dirinya bersama Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara merekomendasikan untuk merampingkan jumlah menteri.
Dia dan asosiasi tersebut pun sempat mengusulkan agar kementerian koordinator (kemenko) tidak harus ada, bahkan dirumuskan untuk dihapus.
Komentar dia, “Kemenko dihapus saja nggak ada gunanya. Saya sudah mendengar rencana susunan kabinet. Saya perhalus kemenko tidak harus ada sesuai dengan UU.”
Mahfud kembali berkata, “Semangatnya bukan terus bagi-bagi kekuasaan. Semangatnya membatasi jumlah pejabat setingkat menteri. Semakin banyak, semakin banyak sumber korupsi. Itu semua anggaran.”
Sekedar informasi, konon Prabowo di masa kepemimpinannya nanti akan menambahkan enam kementerian baru sehingga ada 40 kementerian.
The Indonesian