theIndonesian – Sepanjang kuartal pertama 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sukses meraup laba bersih konsolidasi hingga Rp14,12 triliun.
Raihan laba tersebut naik 1,88 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp 13,86 triliun.
Di satu sisi, secara non-konsolidasi, capaian laba bersih Bank Mandiri mencapai Rp 11,13 triliun, naik 0,28 persen dibanding kuartal pertama /2023 yang sebesar Rp 11,09 triliun.
Sekedar infomasi, capaian laba tersebut ditopang pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai 5,11 persen yoy atau Rp24,19 triliun dari semula Rp 23 triliun.
Bank Mandiri juga mencatatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) naik 9,18 persen menjadi Rp 5,13 triliun dari sebelumnya Rp 4,7 triliun
Dilihat dari sisi kredit, Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat tumbuh 18,85 persen menjadi Rp 1.393,03 triliun. Sementara kredit Bank Mandiri non konsolidari tercatat tumbuh 20,14 persen menjadi Rp 1.113,89 triliun.
Capaian positif tersebut menyebabkan aset perseroan naik 13,4 persen menjadi Rp 2.163,79 triliun dari semula Rp 1.908,17 triliun.
Kemudian, sejalan dengan penyaluran kredit, non performing loan (NPL) Bank Mandiri pada Maret 2024 berada di level 1,02 persen dari 1,7 persen.
Kemudian, NPL net di level 0,33 persen dari 0,26 persen dengan net interest margin berada di level 4,89 persen dari 5,11 persen.
Berikutnya, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan berada di level 58,38 persen dari 54,83 persen.
Sedangkan untuk dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan 12,99 persen menjadi Rp 1.571,89 triliun dari semula Rp 1.389,15 triliun.
Rinciannya dari sisi giro, tabungan hingga deposito mengalami kenaikan 16,35 persen, 10,61 persen, dan 12,12 persen.
The Indonesian