theIndonesian – Ada lima Wilayah Kerja (WK) Migas yang masih belum memiliki pemenang pada Penawaran WK Migas Tahun 2023, yaitu WK Natuna D-Alpha, Panai, Patin, Akimeugah I, dan Akimeugah II. Hal itu diungkapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.
Dirjen Migas Kemeterian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, tidak dipungkiri bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi di wilayah kerja migas tersebut. Kelima wilayah yang belum laku itu pun ditetapkan menjadi wilayah kerja available.“Di Akimeugah infrastrukturnya belum bagus. Kalau Natuna masalah CO2 yang sangat tinggi,” ungkap dia, di Jakarta, Selasa (20/2).
Dia menambahkan, Kementerian ESDM tidak akan memaksa BUMN seperti PT Pertamina (Persero) untuk mengelola wilayah kerja yang belum laku tersebut. Tutuka menegaskan, blok-blok migas tersebut terbuka bagi siapa pun yang bersedia mengembangkannya. “Kalau misal ada yang berani, terbuka saja. Pertamina misal tidak berani sendiri, beraninya sama yang lain, silakan,” ujar dia.
Tutuka berkomentar, sebenarnya kondisi ini menjadi kesempatan emas bagi badan usaha atau bentuk usaha tetap yang berminat untuk mengusulkan pengelolaan WK available ini sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diharapkan untuk batas waktu enam bulan ke depan.
“Kami tawarkan dengan join study. Sedang proses. Pemerintah bisa kasih insentif khusus. Kita akan duduk bareng sama yang berminat, kira-kira ekonomisnya bagaimana, kita harus sepakati hal itu,” jelas dia.
Sekedar informasi, dari hasil penawaran WK Migas tahun 2023, pemerintah telah melakukan penandatanganan kontrak lima WK Migas, yaitu WK Akia, Beluga, Bengara I, East Natuna, dan yang terbaru adalah Bobara. Pemerintah mampu meraup total investasi komitmen pasti sebesar USD 51.620.000 dan bonus tanda tangan sebesar USD 1.200.000 dari lelang tersebut.
(TheIndonesian)