theIndonesian – Proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14% saat ini masih tarik ulur. Di satu sisi, manajemen Vale mengungkapkan bahwa negosiasi nilai divestasi saham Vale ke PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) masih berlangsung.
Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Filia Alanda mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung penyelesaian proses divestasi dalam waktu yang ditargetkan.
“Pada November 2023, INCO bersama Vale Canada Limited (VCL), MIND ID, dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) telah menandatangani perjanjian induk divestasi,” kata dia, Kamis (18/1).
Penjelasan Filia, di dalam perjanjian tersebut diatur bahwa Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining akan mengalihkan kepemilikan saham INCO secara proporsional sekitar 14% kepada MIND ID. Transaksi diharapkan selesai pada 2024.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menyampaikan tentang pentingnya bagi INCO untuk segera menyelesaikan proses divestasi sebagai salah satu prasyarat untuk mendapatkan perpanjangan kontrak karya berupa izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dan memberikan kepastian bagi investasi yang akan dijalankan INCO.
Alasannya, divestasi ini merupakan persyaratan perpanjangan kontrak karya menjadi IUPK. INCO telah mengajukan permohonan IUPK pada April 2023 sebagai bentuk perpanjangan kontrak karya yang akan berakhir pada Desember 2025. Saat ini, Kementerian ESDM masih mengevaluasi permohonan yang diajukan INCO serta dokumen pendukungnya.
“Proses divestasi saat ini terus berjalan di level pemegang saham mayoritas dan Vale Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung proses tersebut sebagai bagian dalam penerbitan IUPK,” terang Filia.
Dia menambahkan, saat ini kegiatan operasional INCO masih berjalan secara normal dan tidak ada dampak atas proses divestasi terhadap kegiatan operasional. Tahun ini, INCO memperkirakan produksi nikel matte berada di angka 70.000 ton. Angka ini tidak mengalami kenaikan dari estimasi produksi tahun 2023. (tim)