theIndonesian – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selama periode 2020 hingga kuartal-I 2024 telah menyelamatkan uang negara hingga Rp 78,68 triliun.
Hal itu diungkapkan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh saat Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/5).
Kata dia, “Selain menyelamatkan uang negara, BPKP juga dapat menghemat belanja negara senilai Rp 192,93 triliun dan mengoptimalisasi penerimaan negara senilai Rp 38,75 triliun.”
Yusuf Ateh juga bilang, “Tidak hanya mengawasi akuntabilitas keuangan kami juga mengawal efektivitas pembangunan di berbagai bidang pembangunan.”
Penjelasan Yusuf Ateh, BPKP melakukan sejumlah pengawasan diberbagai sektor. Sebut saja sektor pengentasan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ketahanan pangan, transformasi industri, tata kelola tambang dan perkebunan, penguatan UMKM, tata kelola BUMN dan BUMD, hingga transformasi energi hijau.
Komentar dia, “Selain menjadi pengawas, BPKP memposisikan diri sebagai pemecah masalah. Kami konsisten memposisikan diri sebagai bagian dari problem solver, bukan pihak yang sekadar mencari kesalahan.”
The Indonesian