theIndonesian – Postur awal Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) 2025 mencapai Rp 1.905,8 triliun dan dialokasikan untuk belanja prioritas.
Hal itu dikatakan Menteri Keuangan di ruang Sidang Paripurna, DPR/MPR, Jakarta, Senin (20/5/).
Menurut Menteri Sri, guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka desain kebijakan fiskal 2025 sebagai titik tumpu menuju Indonesia Emas diarahkan untuk ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’.
Penjelasan dia, strategi kebijakan fiskal ditempuh melalui dua strategi utama, yaitu strategi jangka menengah dan panjang.
Dia bilang, “Fokus strategi untuk mendukung transformasi ekonomi-sosial melalui penguatan SDM berdaya saing, hilirisasi, dan transformasi ekonomi hijau untuk meningkatkan nilai tambah.”
Komentar Menteri Sri, “Strategi jangka panjang diarahkan guna menguatkan inklusivitas, untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan, melanjutkan pembangunan infrastruktur pendukung, dan simplifikasi regulasi.”
Dia menambahkan, strategi ekonomi juga mengarah pada pengembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan, penguatan pertahanan dan keamanan, ketahanan energi dan pangan, serta memperkuat nasionalisme, demokrasi, dan HAM.
Bendahara negara itu juga menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi-sosial dilakukan untuk menguatkan infrastruktur konektivitas, energi, pangan, digital, dan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kata dia, “Guna mendukung penguatan infrastruktur tersebut, anggaran infrastruktur pada 2025 berkisar Rp 404,2 triliun sampai dengan Rp 433,9 triliun.”
Selain itu, negara juga menganggarkan anggaran pendidikan pada 2025 diperkirakan berkisar Rp 708,2 triliun sampai dengan Rp 741,1 triliun. Sementara untuk anggaran perlindungan sosial (perlinsos) dianggarkan hingga Rp 513 triliun.
The Indonesian