theIndonesian – Manajemen PT Sepatu Bata Tbk resmi menutup pabrik sepatu perseroan yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat pada awal Mei ini.
Pabrik itu mulai beroperasi sejak 1994 atau 30 tahun yang silam. Penutupan pabrik tersebut telah diumumkan perseroan melalui keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (2/5).
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5), tutupnya pabrik sepatu Bata tersebut tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Jokowi lalu menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan kondisi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I-2024.
Jokowi juga menilai pertumbuhan ekonomi nasional 5,11 persen menumbuhkan optimisme di tengah resesi global yang terjadi saat ini.
Dalih Jokowi, tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan perusahaan yang harus melakukan efisiensi atau kalah bersaing dengan produk baru.
Jokowi bilang, “Kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kondisi, karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal.”
Seperti diketahui, akhir Maret lalu, pihak perusahaan sepatu Bata melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.
Alasannya, karena selama empat tahun terakhir, pabrik sepatu Bata ini mengalami kerugian akibat sepi order. Akibat penutupan tersebut berdampak adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan secara bertahap. Ratusan karyawan pun terpaksa harus menganggur.
Komentar Jokowi pun juga dibela oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Kata Agus, penutupan pabrik sepatu Bata upaya perusahaan untuk melakukan transformasi bisnis, sehingga perseroan dapat kembali sehat dan efisien.
Penjelasan Agus, “Mereka sedang melakukan transformasi bisnis dan menyesuaikan kegiatan bisnisnya agar lebih efisien. Kita ketahui bersama mereka telah menjual aset dalam rangka menjadikan perusahaan kembali sehat dan efisien.”
The Indonesian