theIndonesian – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut sebanyak 29 perusahaan asal Singapura sangat antusias untuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, usai kedua pemimpin melakukan pertemuan di Istana Bogor, Senin (29/4), dilansir dari Antara.
Jokowi bilang, “Saya berharap dukungan pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surga) di IKN.”
Sekedar info, dalam pertemuan berformat retreat tersebut, Jokowi juga menawarkan kepada Singapura sejumlah peluang investasi di Indonesia, di antaranya untuk manufaktur tekstil di Kendal Industrial Park serta pembangunan pusat data di Nongsa Digital Park, Batam.
Jokowi kembali komentar, “Rencana ekspor listrik ke Singapura terus didorong termasuk investasi industri hijau pendukung.”
Indonesia dan Singapura pun sepakat untuk mendorong kerja sama transfer teknologi dan pertukaran IPTEK pengolahan pangan. Indonesia juga mengundang Singapura untuk menjadi pengembang tiga kawasan industri produk halal, yaitu di Bintan, Serang, dan Sidoarjo.
Jokowi dan Lee juga membahas penguatan transformasi kesehatan melalui investasi pembangunan rumah sakit dan klinik, pengembangan kapasitas tenaga medis, digitalisasi kesehatan, dan pengembangan KEK kesehatan di Bali.
Sebelumnya, pada medio November 2023, Jokowi mengakui bahwa hingga saat ini belum ada realisasi investasi asing untuk masuk ke IKN.
Namun, Jokowi berdalih bahwa sudah ada 300 letter of intent (LoI) atau surat kesepakatan awal minat investasi asing untuk ibu kota baru tersebut.
Kala itu Jokowi bilang, “Sampai sekarang sudah lebih dari 300 LoI yang sudah ditandatangani, saya kira itu sudah segera akan tambah terus. Tapi memang sampai saat ini yang real (sungguhan) untuk memulai (investasi) memang belum.”
Jokowi tetap optimistis dengan banyaknya LoI yang sudah ada, masih ada potensi investasi asing akan masuk ke IKN, setelah investor dalam negeri bergerak.
Namun, dalih Jokowi, saat ini pemerintah masih memprioritaskan investasi dalam negeri masuk untuk pembangunan di IKN.
The Indonesian