theIndonesian – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan soal pemberian bantan sosial (bansos) jelang Pilpres 2024 yang sering dituding sebagai kunci kemenangan pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ia berbicara soal tersebut saat hadir sebagai saksi saat memberikan keterangan dalam sidang Perselihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4).
Airlangga, yang juga merupakan ketua umum Partai Golkar tersebut, partai yang juga menjadi pendukung pasangan Prabowo-Gibran, mengatakan bahwa salah satu bansos yang diberikan pemerintah jelang Pilpres 2024 adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dalih Airlangga bahwa pemberian tersebut untuk mengantisipasi dampak El Nino. Masih alasan dia, dikhawatirkan El Nino akan menggangu produksi pangan yang kemudian mengancam daya beli rakyat.
Airlangga bilang, “BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi El Nino terus bertahan hingga periode Desember 2023, bahkan Januari 2024. Ini berdampak pada penurunan produksi beras,”
Dia kembali komentar, “Kita lihat produksi beras sampai mulai Juli hingga Februari turun sebesar 5,88 juta ton. Pada saat bersamaan terjadi kenaikan harga beras dunia di mana harga beras Thailand mencapai USD 624 per ton atau naik 28 persen dan beras Vietnam USD 614 dolar per ton, naiknya 41,95 persen.”
Airlangga lalu memberi contoh hal serupa di negara lain. Ucapan dia, “Saat produksi berkurang dan harga naik, berbagai negara memutuskan untuk membatasi impor beras demi menjaga pasokan dalam negeri. Negara-negara tersebut di antaranya India, Bangladesh, Rusia, Myanmar.”
Airlangga pun coba memberikan sejumlah data, misalnya soal angka 10,33 persen beras berkontribusi kepada inflasi pada Maret. Ia pun lalu jelaskan bahwa dari berbagai latar di atas, dibutuhkan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.
Komentar Airlangga, “Ini adalah amanat konstitusi pasal 34 UUD 1945, di mana bansos untuk mengisi dan memitigasi peningkatan kemiskinan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, Masyarakat miskin sangat sensitif terhadap pergerakan harga pangan. Kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan adalah 74,9 persen.”
Airlangga kembali menjelaskan alasan soal bansos. Menurut dia, bansos adalah upaya perlindungan pemerintah untuk mendukung masyarakat menghadapi berbagai tekanan mempertahankan kehidupan dan penghidupan. Program perlindungan sosial terus berjalan dan berjalan secara reguler untuk menghadapi berbagai tekanan.
Airlangga pun berkata bahwa bansos kali ini dilakukan empat bulan sekaligus. Dalih dia, “BLT dilakukan sekaligus untuk empat bulan, untuk efisiensi penyaluran. Landasan hukumnya undang-undang tentang desa.”
Airlangga juga menerangkan soal kenaikan harga minyak global pada 2022, sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk mengalihkan sebagian subsidi BBM menjadi BLT BBM. “Kebijakan ini sebagai dispensasi harga pertalite yang naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu pada 2022, dan dibayarkan secara sekaligus untuk empat bulan,” ucap dia.
Airlangga lalu bercerita soal sejumlah negara memberikan perlinsos atau bansos serupa karena dampak dari El Nino. Ia mencontohkan Singapura. Negara ini memberikan bansos SGD 800 per orang untuk mengatasi kenaikan biaya hidup dengan anggaran Rp13 triliun dan dilakukan pada September.
Bantuan lain berupa paket dukungan hidup juga diberikan Singapura kepada hampir separuh penduduknya, sekitar 2,5 juta, orang mulai September 2024. Lalu ada Malaysia yang kasih bansos untuk 8,7 juta penduduk atau 25,4 persen penduduknya dengan anggaran Rp 25 triliun dari Januari-Desember 2023 dan dilanjutkan 2024 hingga September.
Berikutnya ada India yang memberikan bantuan, baik itu sereal maupun minyak bagi 800 juta orang dengan anggaran Rp 2.200 triliun dan juga dilakukan pada September-November 2023. Kemudian Filipina yang memberikan bantuan tunai untuk 2,3 juta petani dengan anggaran setara Rp 3,47 triliun pada September 2023.
The Indonesian