No Result
View All Result
The Indonesian
Sabtu, 24 Mei 2025
  • Home
  • News
  • Story
  • People
  • Opinion
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Story
  • People
  • Opinion
  • Indeks
No Result
View All Result
The Indonesian
No Result
View All Result
Home straight news

Tahun Ini Harga Nikel Diprediksi Hanya USD 18 Ribu Per Ton

Kamis, 4 April 2024
in straight news
BHP Pecat Pekerja di Autralia, Taipan asal Cina Menjamur di Proyek Nikel Indonesia

Ilustrasi nikel. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
Share on Whatsapp

theIndonesian – Sepanjang tahun ini harga nikel diprediksi akan mengalami penurunan, bahkan ada kemungkinan akan anjlok. Jebloknya harga nikel tersebut seiring masih tingginya risiko surplus pasokan global terutama dari Indonesia.

Namun, di satu sisi permintaan nikel tahun ini ditaksir masih tetap solid. Dilansir dari Bloomberg Technoz, Kamis (4/4), BMI —lengan riset dari Fitch Solutions Company — memproyeksikan rerata harga nikel untuk tahun ini akan bertengger di level USD 18 ribu per ton, turun dari perkiraan sebelumnya di level USD 20 ribu per ton.

Perlu diketahui, sepanjang 2023, harga nikel terperosok dengan harga rata-rata tahun turun 15,3 persen menjadi USD 21.688 per ton dari USD 5.618 per ton pada 2022. Kemerosotan itu dipicu oleh pasar yang terlalu jenuh ditambah dengan lesunya permintaan.

Laporan itu menulis, “Kami memperkirakan dinamika serupa akan membatasi pertumbuhan harga nikel pada 2024 seiring dengan makin majunya produksi dari produsen utama, Cina daratan dan Indonesia.”

Sekedar infor, hari ini nikel di London Metal Exchange (LME) dilego di USD 17.030 per ton, naik 1,68 persen dari hari sebelumnya. Laporan juga menyebutkan bahwa pasar nikel akan tetap mengalami surplus pada 2024, dengan level keseimbangan sekitar 263 kiloton (kt), di tengah peningkatan pasokan yang signifikan dari Indonesia.

Pasokan dari Indonesia telah memenuhi pasar global dan menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam pasokan nikel global, dengan produksi diperkirakan melonjak dari 2,4 juta ton pada 2019 menjadi 4,3 juta ton pada 2024.

Indonesia kini muncul sebagai produsen utama nikel olahan di tingkat global, berkat perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri yang dengan cepat memperluas kapasitas produksi pabrik pengolahan dan pemurnian.

Diperkirakan Indonesia akan mempertahankan posisinya sebagai produsen nikel olahan terdepan selama periode 2024-2033, dengan produksi diproyeksikan meningkat dari 1,7 juta ton pada 2024 menjadi 3,8 juta ton pada 2033.

Pada 2033, diperkirakan Indonesia dan Cina masing-masing akan menyumbang 51 persen dan 17 persen produksi nikel dunia.

The Indonesian | Bloomberg Technoz

admin

admin

Next Post
Divestasi Saham Vale Usai, MIND ID Ditaksir Gelontorkan Dana Rp 4,24 Triliun

Perpanjangan Izin Tambang Vale, Menteri ESDM: "Draf Sudah di Menteri Investasi"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Undangan Sudah Diterima, Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto Siap Datang di Sidang MK

Undangan Sudah Diterima, Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto Siap Datang di Sidang MK

1 tahun ago
Kinerja Keuangan Selalu Negatif, Waskita dan Wika Terus Alami Kerugian Hingga Triliunan Rupiah

Kinerja Keuangan Selalu Negatif, Waskita dan Wika Terus Alami Kerugian Hingga Triliunan Rupiah

1 tahun ago

Popular News

    Connect with us


    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Karir
    • Disclaimer
    • Kebijakan Privasi
    • Iklan

    © 2024

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Story
    • People
    • Opinion
    • Indeks

    © 2024