theIndonesian – Mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini sedang menjadi target penyelidikan sebuah kasus korupsi di Negeri Jiran tersebut. Hal itu diungkapkan oleh dua putra tertua Mahathir.
Keduanya bilang bahwa bahwa badan anti-korupsi Malaysia memerintahkan mereka untuk membantu penyelidikan atas ayah mereka yang telah berusia 98 tahun tersebut, dan penyelidikan telah berlangsung berbulan-bulan.
Mokhzani Mahathir (63 tahun), salah satu anak Mahathir, dalam sebuah wawancara pada 23 Maret di Kuala Lumpur, komentar, “Ayah saya adalah tersangka utama. Kami adalah saksi atas apa pun yang mereka selidiki.”
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (26/3), disebutkan bahwa pada Januari, Komisi Anti-Korupsi (Malaysia Malaysian Anti-Corruption Commission/MACC) memerintahkan Mokhzani dan kakaknya, Mirzan (65 tahun), untuk mengumumkan aset-aset mereka yang berasal sejak 1981, periode di mana ketika Mahathir menjadi perdana menteri.
Pihak MACC pernah komentar, tanpa menyebut bahwa target utamanya adalah Mahathir, bahwa perintah tersebut merupakan bagian dari investigasi terhadap catatan bisnis di luar negeri yang diungkap oleh sebuah konsorsium jurnalisme.
Juru bicara MACC yang tidak disebut namanya berkata bahwa mereka tidak dapat mengomentari atau mengonfirmasi komentar Mokhzani. Kantor Mahathir belum menanggapi permintaan komentar.
Kedua bersaudara itu membantu dalam penyelidikan, tetapi tugas itu berat dan memakan waktu, kata mereka dalam wawancara, yang diikuti oleh Mirzan melalui panggilan video. Keduanya telah menerima dua kali perpanjangan dari tenggat waktu awal Februari untuk mematuhi peraturan.
Mokhzani berkata, “MACC belum memberikan rincian penyelidikan terhadap Mahathir. Kami bertanya tentang apa penyelidikan terhadap ayah saya? Mereka tidak dapat memberikan informasi tersebut kepada kami.”
Dia menambahkah, “Dapatkah Anda membayangkan Anda diminta untuk memberikan informasi yang akan digunakan untuk mengadili orang tua Anda?”
Sekilas info, Mahathir diketahui berselisih dengan perdana menteri Malaysia saat ini, Anwar Ibrahim, yang naik menjadi perdana menteri pada 24 November 2022, setelah sebelumnya gagal menduduki jabatan tertinggi selama beberapa dekade.
Anwar Ibrahim juga dianggap oleh sebagian publik sebagai mantan anak didik Mahathir. Semua tahu, Mahathir memecat Anwar dari semua jabatan pemerintahan pada 1998 dan Anwar kemudian dipenjara atas tuduhan korupsi dan sodomi, yang kemudian dibantahnya.
Perkembangan ini mengejutkan negara dan mengubah Anwar menjadi tokoh oposisi yang mendorong reformasi demokratis. Sebelumnya. pemerintahan Anwar juga menghadapi kritik dari partai-partai oposisi dan kelompok-kelompok masyarakat sipil tahun lalu, setelah Jaksa Agung mencabut 47 dakwaan kriminal terhadap Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, seorang sekutu kunci dalam koalisi yang berkuasa. Anwar membantah telah mencampuri kasus ini atau penyelidikan MACC.
Mahathir, yang memimpin Malaysia selama hampir seperempat abad dalam dua masa jabatan yang berbeda, mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Januari–yang dilakukan sebelum Mokhzani diperintahkan untuk mengumumkan aset-asetnya–bahwa penyelidikan yang melibatkan putranya, Mirzan, bermotif politik.
Hanya beberapa hari setelah dia berbicara kepada wartawan, Mahathir dirawat di Institut Jantung Nasional di Kuala Lumpur, di mana dia dirawat di rumah sakit selama 53 hari. Dia telah keluar dari rumah sakit minggu lalu.
Putra-putra Mahathir mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan sekretaris perusahaan dan akuntan untuk mengajukan deklarasi aset. Mokhzani berucap, “Ini adalah tugas yang hampir mustahil, untuk kembali ke masa lalu. Kami tidak dapat mengingat dengan pasti bagaimana keadaannya saat itu.”
Sekedar catatan, pada 1981, Mokhzani masih menjadi mahasiswa di Inggris. Dia pun menjelaskan bahwa semuanya masih dalam bentuk catatan fisik dan belum didigitalkan.
MACC juga sedang menyelidiki Daim Zainuddin, mantan menteri keuangan dan ajudan dekat Mahathir. Daim dan istrinya, Nai’mah Abdul Khalid, didakwa pada Januari karena tidak melaporkan aset-aset mereka, termasuk gedung 60 lantai Ilham Tower di Kuala Lumpur yang disita oleh MACC pada Desember.
Mereka berdua mengaku tidak bersalah. Menanggapi pertanyaan untuk cerita ini, Nai’mah mengatakan bahwa dia dan suaminya tidak memiliki hal lain untuk ditambahkan. Mahathir dan Anwar bersatu kembali dalam pemilihan umum 2018 untuk menggulingkan mantan perdana menteri Najib Razak setelah skandal 1MDB yang bernilai miliaran dolar.
Mahathir menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya, dan membuat kesepakatan untuk menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar pada tanggal yang tidak ditentukan. Namun, perselisihan di dalam koalisi, termasuk mengenai kapan Mahathir akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri, telah membantu menjatuhkan pemerintahan pada 2020.
Pada Mei tahun lalu, Mahathir mengajukan gugatan pencemaran nama baik senilai 150 juta ringgit (USD 31,8 juta) terhadap Anwar, dengan tuduhan bahwa perdana menteri saat ini telah menuduhnya memperkaya diri sendiri dan anggota keluarganya selama menjabat sebagai perdana menteri.
Gugatan tersebut muncul setelah Anwar mengatakan bahwa seseorang yang telah berkuasa dua kali telah mengambil segalanya untuk keluarganya. Anwar telah mengajukan pernyataan pembelaan dan berusaha untuk menggugurkan gugatan hukum Mahathir.
The Indonesian | Bloomberg | Bloomberg Technoz