theIndonesian – Indonesia pada 2033 diprediksi akan menyumbang 85 persen dari produksi pasokan nikel dunia. Tahun lalu, negeri ini menyumbang 65 persen dari pasokan nikel dunia. Adanya peningkayan pasokan tersebut diprediksi oleh Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI).
Sekjend APNI Meidy Katrin Lengkey berkata, “Angka ini naik 20 persen dibandingkan dengan posisi pada 2023. Tahun lalu Indonesia menhyumbang 65 persen dari total suplai global dunia. Kami optimistis walaupun harga komoditas naik turun,” kata dia, disitir dari Bloomberg Technoz, Jumat (15/3).
Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia harus menerapkan kebijakan untuk menjaga keseimbangan permintaan dan pasokan. Terlebih, pasokan nikel berlebih (oversupply) bakal memengaruhi harga nikel dan bakal berimbas kepada nilai penerimaan negara. Per hari ini, harga nikel di London Metal Exchange (LME) mencapai USD 18.364 per ton atau turun 1,11 persen dari hari sebelumnya.
Meidy berkomentar, pihaknya optimistis soal prospek permintaan nikel Indonesia ke depannya. “Nikel Indonesia bakal dibutuhkan baik untuk baja nirkarat atau stainless steel, maupun baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).”
Dia menambahkan, saat ini ada kajian untuk pengembangan baterai EV dari nikel dengan harga lebih terjangkau, yakni nickel manganese alumunium (NMA). Harganya juga dinilai hampir sama dengan baterai lithium ferro-phosphate (LFP).
Sebelumnya, pemerintah berkeras tidak akan memaksa penambang nikel di dalam negeri untuk memangkas produksi, kendati suplai dari Indonesia terhadap komoditas mineral logam tersebut tengah membanjiri dunia dan menyebabkan harga rontok tahun lalu.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto bilang, pemerintah punya mekanisme sendiri untuk menjaga titik kesetimbangan atau ekuilibrium produksi nikel, tanpa harus memberlakukan kebijakan pemangkasan produksi.
“Saya kira pemerintah itu kan ada satu kontrolnya. Itu dari RKAB (rencana kerja dan anggaran biaya pertambangan). Jadi, dari suplai nikel ore-nya itu tidak bisa naik terus-terusan (karena produksinya harus sesuai RKAB),” kata dia, akhir Februari lalu.
The Indonesian | Bloomberg Technoz