theIndonesian – Nama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kembali disebut dalam dua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua Barat, di tengah maraknya kasus pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) yang juga menyeret nama Bahlil.
Kedua proyek di Papua Barat yang kembali menyeret nama Bahlil adalah proyek Bandar Udara Siboru dan Kawasan Industri Pupuk Kaltim di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Dikutip dari Bloomberg Technoz, Kamis (7/3), adanya dugaan keterlibatan Bahlil pertama kali diungkap oleh organisasi masyarakat sipil setempat bernama Pejuang Tanah dan Hutan Adat (Panah) Papua.
Sulfianto Alias, perwakilan dari Panah Papua, mengungkapkan, kedua PSN di Papua Barat tersebut dikerjakan oleh PT Papua Jaya sebagai kontraktor yang diduga memiliki hubungan erat dengan Bahlil, di mana Santoso Banda menjadi salah satu direksi di PT Papua Jaya
“Santoso pernah mewakili PT Bersama Papua Unggul (BPU) dan Menteri Bahlil dalam acara penyerahan 100 unit laptop kepada salah satu sekolah swasta di Kabupaten Fakfak. Bahlil memiliki saham di PT BPU sebanyak 450 lembar dengan nilai investasi Rp 675 miliar,” kata Sulfianto.
Sufianto juga menduga bahwa dugaan konflik kepentingan Bahlil terendus di PSN pabrik pupuk di Fakfak karena adanya indikasi penempatan posisi strategis oleh staf Bahlil di proyek pabrik pupuk tersebut.
Penjelasan dia, PT Pupuk Kaltim—yang menggawangi proyek pabrik pupuk di Kawasan Industri Fakfak—terpantau memiliki komisaris independen bernama Eka Sastra, yang juga duduk sebagai staf khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
“Baru-baru ini saya dengar Eka Sastra sudah mengundurkan diri dari komisaris, saya kurang tahu (sejak kapan), tetapi sempat mendengar berita terakhir bahwa dia mengundurkan diri karena mungkin tidak mau ada konflik kepentingan,” jelas Sufianto.
Dikonfirmasi, masih mengutip dariBloomberg Technoz, Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan, Eka Sastra masih menjabat sebagai komisaris Pupuk Kaltim hingga saat ini. “Iya, masih (menjabat sebagai komisaris),” ujar dia singkat.
Di satu sisi, manajemen Pupuk Kaltim menegaskan bahwa perseroan melakukan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan menjalankan tahapan operasional bisnis yang transparan.
Sekilas informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 November 2023 melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek kawasan industri pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun. Acara peletakan batu pertama tersebut juga dihadiri oleh Bahlil.
Pabrik ini kelak bakal memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebanyak 1,15 juta ton per tahun, dan amonia sebanyak 820 ribu ton per tahun. Jokowi mengharapkan proyek ini direalisasikan dalam lima tahun ke depan, dan dapat diselesaikan pada 2038.
Di sisi lain, kawasan industri Fakfak kabarnya juga akan menjadi lokasi pembangunan smelter baru PT Freeport Indonesia, di mana Bahlil pernah meminta pembangunannya sebagai syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PTFI selepas 2041.
The Indonesian | Bloomberg Technoz