theIndonesian – Perkembangan perkebunan kelapa sawit, di wilayah Kalimantan Barat dinilai sangat pesat. Melihat kondisi tersebut, Saraswanti Group, melalui dua anak usahanya membuka dua pabrik pupuk di kawasan Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Kedua anak usaha dari Saraswanti Group tersebut adalah, PT Saraswanti Anugerah Indonesia (SAI) yang memproduksi pupuk di dalamnya ada tiga unsur hara N (nitrogen), P (phospat), dan K (kalium). Lalu ada PT Anugerah Dolomit Indonesia (ADI) yang memproduksi pupuk dolomit.
Peresmian kedua pabrik pupuk tersebut telah dilakukan pekan lalu, yakni Kamis (29/2), dan dihadiri langsung oleh Komisaris Utama Saraswanti Group Edison Djammer Haloho, Chief Executive Officer (CEO) Saraswanti Group Noegroho Hari Hardono beserta jajaran direksi perseroan, dan hadir pula Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Roma Hutajulu, Bupati Mempawah Erlina Ria Norsan, dan Raja Mempawah XIII Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim.
Sekedar informasi, sejak 2021 Saraswanti Group telah merintis pembangunan pabrik pupuk NPK dan Dolomit pertama di Kalimantan Barat tersebut. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK dan Dolomit dari para konsumen di wilayah tersebut.
PT SAI merupakan pabrik pupuk keenam dan PT ADI adalah pabrik dolomit kedua yang didirikan oleh Saraswanti Group. Total kapasitas produksi NPK Saraswanti Group, baik dari jenis fast release (granuler) maupun slow release (briket dan tablet), dengan beroperasinya kedua pabrik di Mempawah itu, mencapai 800 ribu ton per tahun, dan total kapasitas produksi dolomit sebesar 240 ribu ton per tahun.
Direktur utama SAI dan ADI Yahya Taufik berkomentar, perkembangan sektor pertanian dan perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalimantan Barat sangat pesat. Hal tersebut mesti didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana produksi yang memadai dan dapat diandalkan, khususnya ketersediaan pupuk.
“Selama ini, suplai pupuk NPK ke wilayah Kalimantan Barat sebagian besar berasal dari Jawa, bahkan harus impor. Ketidakseimbangan suplai ini menimbulkan dampak berupa maraknya peredaran pupuk-pupuk palsu dengan kualitas rendah,” kata dia, dalam keterangan pers, Senin (4/3).
Penjelasan Yahya, pembangunan pabrik ini menjadi bukti bahwa Saraswanti Groupsangat serius dalam memberikan kepastian suplai , jaminan kualitas, penghematan biaya logistik, dan penghematan devisa.
Komentar dia, pabrik NPK tersebut ini didesain dengan kapasitas 300 ribu ton per tahun, serta dapat memenuhir 40 persen hingga 50 persen dari kebutuhan pupuk NPK perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalimantan Barat bagian utara.
“Saat ini telah terpasang satu line dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun, sedangkan line kedua dalam proses pembangunan. PT ADI didesain dengan kapasitas produksi pupuk dolomit sebesar 120 ribu ton per tahun,” jelas Yahya.
Dia berkata, kedua pabrik itu akan menyerap tenaga kerja sekitar 600 orang. “Kami juga berharap dukungan dari PT Pelindo Pelabuhan Kijing terkait pemuatan kapal-kapal kecil ataupun tongkang, sehingga produk kami dapat menjangkau wilayah-wilayah lain di Kalimantan Barat yang selama ini hanya bisa dijangkau melalui jalur laut dan sungai,” ucap Yahya.
Dia menjelaskan, sejak 2002, Saraswanti Group telah memasok pupuk NPK ke wilayah Kalimantan Barat. Hingga 2023, Saraswanti Group telah mensuplai pupuk NPK ke lebih dari 40 perusahaan perkebunan kelapa sawit, dengan volume sekitar 60 ribu ton per tahun.
(TheIndonesian)