theIndonesian – Laba bersih PT Antam Tbk sepanjang kuartal pertama tahun ini jeblok, bahkan turun drastis hingga tersisa Rp 238,3 miliar, atau merosot 85,67 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1,66 triliun.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan, Kamis (2/5), Antam pada periode tersebut hanya bisa melakukan penjualan Rp 8,62 triliun dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp Rp 11,59 triliun, berarti ambles hingga 25,63 persen.
Jebloknya penjualan Antam tersebut dalihnya disebabkan karena turunnya penjualan bijih nikel yang anjlok 458 persen menjadi hanya Rp 534,1 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 2,98 triliun.
Di satu sisi, Antama mengalami kenaikan untuk penjualan emas dari sebelumnya Rp 7,01 triliun menjadi Rp 7,67 triliun. Penjualan alumina pun naik menjadi Rp 351,5 miliar dari sebelumnya Rp 296 miliar.
Kemudian, terjadi penyusutan di beban pokok penjualan menjadi Rp 8,37 triliun dari sebelumnya di Rp 8,74 triliun. Kondisi ikut berimbas pada jebloknya laba kotor menjadi Rp 250 miliar dari semula Rp 2,84 triliun,
Antam pun kini mencatatkan defisit arus kas bersih dalam aktivitas operasional sebesar Rp 1,43 triliun. Ini berbanding terbalik dengan capaian sebelumnya yang surplus Rp 405,5 miliar.
Berikutnya, terjadi pembengkakan arus kas dari aktivitas biaya pendanaan menjadi Rp 1,10 triliun dari sebelumnya yang hanya di Rp 254,4 miliar.
Ganti Pengurus
Di sisi lain, Antam dalam waktu dekat, tepatnya Rabu, 8 Mei 2024. akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Rapat tersebut membahas penggunaan laba bersih hingga perubahan susunan pengurus.
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, ada beberapa mata acara dalam RUPS tersebut. Misalnya, pengesahan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan, dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Selain itu, rapat membahas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris, serta pengesahan Laporan Keuangan Program Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) untuk tahun buku 2023.
Melihat jebloknya kondisi dan kinerja keuangan Antam saat ini, sudah saatnya bagi Menteri BUMN Erick Thohir untuk merombak susunan pengurus perseroan, terutama untuk jajaran direksi, bahkan jika perlu susunan komisarisnya pun ikut dikocok ulang.
Saat ini direksi Antam terdiri atas Nicolas D Kanter (direktur utama), I Dewa Wirantaya (direktur Pengembangan Usaha), Hartono (direktur Operasi dan Produksi), Elisabeth RT Siahaan (direktur Keuangan dan Manajemen Risiko), dan Achmad Ardianto (direktur Sumber Daya Manusia).
Sementara jabatan komisaris diisi oleh FX Sutijastoto MA (komisaris utama merangkap komisaris independen), Gumilar Rusliwa Somantri (komisaris independen), Anang Sri Kusuwardono (komisaris independen), Bambang Sunarwibowo (komisaris), dan Dilo Seno Widagdo (komisaris).
The Indonesian