theIndonesian – Harga batu bara terus mengalami kenaikan perdagangan kemarin, Rabu (17/4). Secara tren, harga batu bara terus menunjukkan grafik positif. Barga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini, kemarin di ditutup pada level USD 139,5 per ton, naik 2,27 persen dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Sekedar info, dalam sepekan terakhir, harga batu bara melonjak 8,96 persen secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 7,51 persen. Melansir Bloomberg News, tingginya permintaan menopang harga batu bara.
Kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara global naik ke rekor tertinggi pada tahun lalu, didorong oleh lonjakan pembangkit listrik baru di Cina dan melambatnya jumlah pembangkit listrik yang pensiun di seluruh dunia, menurut laporan baru dari Global Energy Monitor.
Kapasitas pembangkit batu bara dunia tumbuh sebesar dua persen menjadi 2.130 gigawatt, dan Cina menyumbang sekitar dua pertiga dari peningkatan tersebut, diikuti oleh Indonesia, dan India. Cina menambahkan lebih dari 47 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada tahun lalu dan hanya menghentikan 3,7 gigawatt, menurut laporan tersebut.
Indonesia menambah 5,9 gigawatt pembangkit listrik, termasuk beberapa pembangkit listrik untuk menggerakkan industri pengolahan logam yang sedang berkembang. Sementara India meningkatkan kapasitasnya sebesar 5,5 gigawatt.
Analisis Teknikal
Berdasarkan analisa teknikal, dikutip dari Bloomberg Technoz, dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang sedang bullish. Ini tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang mencapai 53,7. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sedangkan indikator Stochastic RSI berada di 54,56. Juga menempati area beli (long), meski cenderung netral. Namun, dengan kenaikan yang sudah begitu tajam, harga batu bara menjadi rentan terkoreksi.
Target support terdekat ada di level USD 129 per ton. Jika tertembus, maka harga USD 127 per ton bisa menjadi target berikutnya. Adapun target resisten terdekat adalah USD 144 per ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara melesat menuju USD 150 per ton.
The Indonesian | Bloomberg News | Bloomberg Technoz