theIndonesian – Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur milik PT Merdeka Copper Gold Tbk diklaim mengalami kenaikan signifikan sumber daya terindikasi (indicated resources) menjadi sebesar 755 juta ton.
General Manager Merdeka Copper Gold Tom Malik dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4), mengatakan, angka tersebut mengalami kenaikan lebih dari 300 juta ton atau 71 persen dari sumber daya terindikasi sebelumnya yang tercatat sebesar 442 juta ton.
Penjelasan dia, total kandungan sumber daya mineral (terindikasi/indicated dan tereka/inferred) proyek tersebut meningkat dari 1,706 menjadi 1,738 miliar ton dengan kandungan tembaga 0,47 persen dan emas 0,5 gram (gr) per ton.
Malik bilang, “Peningkatan jumlah sumber daya mineral ini juga mengonversi sumber daya mineral terindikasi dari 2,7 juta ton tembaga menjadi 4,5 juta ton tembaga dan dari 9,4 juta ounces emas menjadi 16,1 juta ons emas.”
Dia menambahkan, “Total sumber daya mineral Proyek Tembaga Tujuh Bukit dari yang semula mengandung 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ons emas, saat ini mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ons emas.”
Menurut Malik, kenaikan signifikan sumber Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang dikembangkan perseroan menjadi bukti komitmen kuat transformasi unit bisnis dari proyek dan operasi yang sedang berjalan saat ini, menuju proyek-proyek dan operasi tambang prestisius kelas dunia dengan umur tambang yang panjang.
Sekilas info, sebagai proyek tembaga terbesar di dunia, Proyek Tembaga Tujuh Bukit, masih dalam fase pra-produksi. Merdeka memiliki 100 persen saham dalam proyek yang terletak di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur yang dioperasikan oleh anak perusahaan, PT Bumi Suksesindo.
Merdeka sejak 2018 telah mengucurkan dana hingga USD 176 juta untuk studi kelayakan yang terperinci, termasuk eksplorasi sepanjang 1.890 meter, pengeboran untuk mendefinisikan sumber daya, pemodelan geologi, studi teknis, dan studi pra-kelayakan (pre-feasibility study atau PFS) yang rampung pada Mei 2023.
PFS tersebut menegaskan manfaat ekonomi yang tinggi untuk pengembangan tambang bawah tanah ini, yang berumur panjang dan signifikan secara global dengan pendekatan bertahap. Pada puncak produksinya, Proyek Tembaga Tujuh Bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 112 ribu ton tembaga dan 366 ribu ons emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.
The Indonesian