theIndonesian – PT Adaro Energy Indonesia Tbk tahun ini membutuhkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga mencapai USD 700 juta atau setara Rp 11,2 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.000.
Direktur Adaro Energy Indonesia Lie Luckman usai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Rabu (15/5), menjelaskan bahwa capex tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan.
Kata Lie, “Sekitar USD200 juta untuk pembelian alat berat, lalu USD 100 juta untuk pembelian tongkang dan sebagainya. Sisanya untuk keperluan tambang.”
Michael Soeryadjaya, direktur Adaro lainnya, menerangkan, pihaknya saat ini masih memiliki balance sheet atau arus kas lebih dari USD 1 miliar setelah membagikan dividen.
Jelas Michael, “Kami telah mencadangkan dana untuk proyek-proyek perusahaan yang telah bergulir seperti smelter aluminium dan pembangunan PLTA fase I.”
Presiden Direktur Garibaldi ‘Boy’ Thohir menambahkan, pihaknya berkomitmen melakukan transisi energi, oleh karena itu perusahaan tidak akan melakukan eksplorasi baru di sektor batu bara.
Boy Thohir komentar, “Kami akan optimalkan aset yang ada. Akan kami kelola dan eksploitasi sebaik-baiknya dengan kaidah lingkungan yang baik.”
The Indonesian