theIndonesian – Pasokan pangan untuk seluruh orang yang akan mendiami Ibu Kota Nusantara (IKN) ketika sudah menjadi ibu kota baru Republik Indonesia dipastikan aman oleh Perum Bulog.
IKN akan resmi beroperasi pada Agustus tahun ini. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Kamis (25/4), bilang, “Kami sudah siap memasok kebutuhan pangan di IKN, jadi sama sekali tidak ada masalah.”
Bayu kembali berkata, “Bulog telah memiliki gudang besar yang berjarak sekitar tiga jam dari IKN, seperti Karawang atau Subang ke Jakarta. Insya Allah kami siap.”
Bayu juga menjelaskan bahwa pihaknya memiliki lahan untuk kantor dan kemungkinan gudang kelas medium di IKN. Seperti diketahui, IKN dijadwalkan beroperasi untuk pertama kali pada 17 Agustus 2024, bersamaan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 tahun.
Tunjangan ASN
Di sisi lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah menginstruksikan kepada kementerian terkait untuk segera mendetailkan skema insentif atau tunjangan khusus bagi ASN yang pindah ke IKN.
Azwar Anas jelaskan, “Kami sudah siapkan dan simulasikan secara komprehensif terkait tunjangan pionir. Tapi belum bisa kami sampaikan terkait besaran, periode, dan mekanismenya.”
Dia berkata, “ASN akan mulai pindah ke IKN secara bertahap. Pada Juli 2024, ada sejumlah menteri dan jajaran yang akan mulai pindah ke IKN. Kemudian pada September 2024, dilanjutkan dengan pemindahan ASN secara lebih masif.” “Ada prioritas satu, dua, dan tiga, berapa jumlah eselon I-nya dan seterusnya, semua sudah ada datanya. Tinggal eksekusi saja,” kata Anas.”
Berdasarkan hasil penapisan yang telah dilakukan, terdapat beberapa prioritas unit kerja mana saja pada beberapa kementerian/lembaga (K/L) untuk dipindah secara bertahap.
Prioritas pertama, terdapat 179 unit eselon I dari 38 K/L. Prioritas kedua, terdapat 91 unit eselon I dari 29 K/L. Prioritas ketiga, terdapat 378 unit eselon I dari 59 K/L.
Seleksi ASN
Azwar Anas juga menerangkan bahwa terkait dengan seleksi ASN, ke depannya seleksi tidak lagi bersifat formalistik.
Kata dia, “Seleksi ASN tidak hanya mengandalkan kelulusan dengan mengerjakan soal, namun harus melalui seleksi ketat untuk mendapat talenta-talenta yang terpilih.”
Azwar Anas kembali bilang, “ASN yang akan dipindahkan ke IKN wajib memenuhi syarat kompetensi umum dan kompetensi teknis sesuai dengan jabatan masing-masing ASN yang akan berpindah.”
ASN yang direkrut pun, lanjut dia, harus memiliki kompetensi tambahan literasi digital (digital literacy), multitasking, menguasai substansi mengenai prinsip IKN, serta mampu menerapkan nilai-nilai budaya kerja ASN.
The Indonesian