theIndonesian – Sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara hari ini, Selasa (16/4), dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir dalam rapat terbatas di Istana Kepresiden, Jakarta. Pemanggilan tersebut salah satu agendanya terkait pembahasan jebloknya nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Adapun menteri dan pejabat tinggi negara yang dipanggil antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Usai rapat, Airlangga bilang, “Nilai tukar dan IHSG mengalami pelemahan secara global. Namun Indonesia dibandingkan peer countries relatif masih aman. Tentu kita perlu melakukan beberapa kebijakan, antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, dan memonitor kenaikan harga logistik dan minyak.”
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, BI selalu ada di pasar dan akan memastikan nilai tukar rupiah akan terjaga. BI juga melakukan intervensi baik melalui spot maupun non-delivery forward (NFD).
Perry Warjiyo berkomentar, “Kami jajakan koordinasi dengan pemerintah dengan fiskal bagaimana jaga moneter dan fiskal. Kami pastikan kami di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi.”
Seperti diketahui, pagi ini rupiah sempat ambruk di level Rp 16.201,5 pada perdagangan pasar spot. Jebloknya rupiah tersebut menjadi yang terlemah sejak April 2020 atau empat tahun terakhir.
The Indonesian