theIndonesian – Rupiah terus semakin loyo dan semakin tidak berdaya dalam perdagangan hari ini, Selasa (16/4). Bahkan, ada bank yang menjual dolar Amerika Serikat (AS) sudah di level Rp 16.300 per dolar AS.
Bank yang menjual di harga tersebut adalah bank pelat merah, BNI. Secara umum, pagi ini, USD 1 dibanderol Rp 16.201,5 pada perdagangan pasar spot. Dilansir dari Bloomberg Technoz, rupiah telah jeblok di level 2,23 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelum libur panjang Idul Fitri.
Situs ini juga menyebutkan, rupiah juga berada di posisi terlemah sejak April 2020 atau empat tahun terakhir. Berikut ini data harga jual dan beli rupiah terhadap dolar yang dihimpun oleh Bloomberg Technoz:
Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Edi Susianto mengatakan, selama periode libur lebaran terdapat perkembangan di global, rilis data fundamental US makin menunjukkan bahwa ekonomi US masih cukup kuat seperti data inflasi dan penjualan ritel yang ada di atas ekspektasi pasar. Selain itu, terdapat memanasnya konflik di timur tengah khususnya konflik Iran-Israel.
Dia bilang, “Perkembangan tersebut menyebabkan makin kuatnya sentimen risk off, sehingga mata uang EM khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap USD. DXY selama periode libur lebaran menguat sangat signifikan yaitu dari 104 menjadi di atas 106, bahkan per pagi ini sdh mencapai angka 106,3.”
Edi kembali komentar, “Selama libur lebaran, Pasar NDF IDR di offshore juga sudah tembus di atas Rp16.000, atau sudah di sekitar Rp16.100, sehingga rupiah dibuka di sekitar angka tersebut.”
The Indonesian | Bloomberg Technoz