theIndonesian – Produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group, terpaksa membatalkan rencana pembelian aluminium dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. Pembatalan dilakukan dilakukan karena adanya protes dari ‘Army’, fans berat dari grup K-pop bernama BTS.
Kok bisa? Apa hubungannya? Perlu diketahui, BTS adalah duta merek (brand ambassador) dari Hyundai. BTS juga diketahui sangat peduli dan selalu mengkampanyekan sesuatu terkait lingkungan.
‘Army’ BTS tersebut secara lantang meminta Hyundai untuk segera membatalkan pembelian aluminium dari Adaro tersebut. Para ‘Army’ tersebut kemudian menyerukan kampanye dengan slogan Hyundai, Drop Coal!. Ini sekali lagi dilakukan agar Hyundai juga tidak membeli aluminium tersebut. Kampanye tersebut berhasil.
Nurul Sarifah yang merupakan Campaigner Kpop4Planet dalam siaran pers, Rabu (3/4), mengatakan bahwa para penggemar K-pop akan terus mengawasi langkah Hyundai dalam pengadaan bahan baku.
Kata dia, “Ini bertujuan untuk melihat apakah perusahaan tetap berada pada jalur yang benar sesuai dengan komitmen netral karbonnya, juga untuk meningkatkan transparansi di seluruh rantai pengadaannya.”
Nurul kembali bilang, “Jika perusahaan ingin bisnisnya bertahan, aksi iklim harus terjadi sekarang. Menghentikan penggunaan batu bara dan beralih ke energi terbarukan, terutama surya dan angin, adalah satu-satunya pilihan untuk tetap memperoleh konsumen di masa mendatang.”
Ketua Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino Shifra Lushka juga menyambut baik solidaritas para fans BTS tersebut dalam mendukung masyarakat Indonesia, terutama warga Kalimantan Utara, dengan mendukung kampanye Hyundai, Drop Coal!.
Shifra komentar, “Kami berharap Hyundai akan melanjutkan kolaborasinya dengan BTS, mendorong kendaraan listrik yang benar-benar berkelanjutan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil yang membahayakan bumi kita dalam produksinya. Hanya ada satu planet yang menjadi rumah kita, kepedulian kita pada bumi menjadi sangat penting.”
Sekilas info, nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Hyundai dan Adaro awal sepakat soal pembelian aluminium dari smelter milik Adaro Minerals yang berlokasi di Kalimantan Utara.
Namun, pengoperasian smelter tersebut oleh Adaro Minerals menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar bakar batu bara. Mengetahui hal tersebut, lalu muncul gerakan dari para penggemar K-pop melalui kampanye Hyundai, Drop Coal! sejak Maret 2023, yang mendapat dukungan lebih dari 11 ribu penggemar dari 68 negara untuk membatalkan pembelian tersebut.
Proyek Smelter
Perlu diketahui, pembangunan smelter aluminium milik Adaro Minerals terus bergulir. Smelter ini berada di bawah bendera PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), di mana Adaro Minerals punya 65 persen saham di perusahaan itu.
Konon, smelter tersebut akan menjadi batu loncatan transformasi green business Adaro Group. Bahan baku smelter ini dapatkan dari alumina refinery, sebelum akhirnya diolah menjadi aluminium.
Informasi yang dihimpun, pembangunan smelter ini akan dilakukan dalam tiga tahap, dengan kapasitas masing-masing tahap smelter berjumlah 500 ribu ton. Sehingga, jika nantinya tuntas, smelter aluminium ini memiliki kapasitas hingga 1,5 juta ton aluminium per tahun.
Saat ini Adaro Minerals sedang menuntaskan pembangunan smelter tahap satu dengan kapasitas 500 ribu ton. Tahap pertama diperkirakan masuk tahap commercial operation date (COD) pada 2025. Adaro Minerals mengucurkan dana hingga USD 2 miliar untuk pembangunan smelter tahap satu ini.
The Indonesian