theIndonesian – PT Mineral Industri Indonesia (Persero) alias MIND ID dalam membeli saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan menggunakan dua cara. Pertama, melalui pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue INCO. Kedua, menebus right issue pengalihan dari Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co Ltd. (SMM), dan Vale Japan Limited (VJL).
INCO pun dalam waktu dekat akan menggelar PMHMETD. Aksi rights issue ini menjadi bagian dari divestasi INCO yang dilaksanakan MIND ID. Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (13/3), INCO akan melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 603.445.814 (603,44 juta) saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per lembar saham.
Saham Baru tersebut akan diterbitkan dari saham portepel INCO dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. INCO akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (19/4) terkait aksi korporasi ini. “Penyetoran atas saham pada PMHMETD ini rencananya akan dilakukan dalam bentuk uang,” tulis keterbukaan informasi tersebut.
Right issue akan dihelat dalam rentang 12 bulan setelah restu pemodal dalam RUPSLB tersebut. Dana hasil right issue akan digunakan sebagai belanja modal dan modal kerja, sehingga memperkuat struktur permodalan dalam pengembangan bisnis atau kegiatan usaha penyelenggaraan pertambangan.
Sekedar informasi, MIND ID akan membeli dan menerima pengalihan dari VCL, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) dan Vale Japan Limited (VJL) atas seluruh HMETD yang akan menjadi porsi mereka dalam rights issue.
MIND ID juga akan melaksanakan seluruh HMETD tersebut dan HMETD yang akan menjadi porsi MIND ID dalam rights issue (transaksi saham baru) berdasarkan perjanjian definitif terkait divestasi yang telah ditandatangani oleh VCL, MIND ID dan SMM yang berlaku efektif sejak 26 Februari 2024.
Kemudian, bersamaan dengan transaksi saham baru, MIND ID akan membeli dan menerima pengalihan sebagian saham milik VCL, SMM dan VJL dalam INCO (transaksi saham lama) sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban divestasi saham untuk mewakili pemerintah.
Setelah penyelesaian transaksi saham baru dan transaksi saham lama (transaksi pengambilalihan), MIND ID akan memperoleh saham tambahan sebesar 14 persen, sehingga menjadi pemegang saham tunggal terbesar di INCO dengan kepemilikan saham sebesar sekurang-kurangnya 34 persen. Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan MIND ID dan VCL akan menjadi pengendali bersama (joint controller) secara langsung di INCO.
Di satu sisi, dengan dilaksanakannya rights issue, maka pemegang saham INCO yang tidak menggunakan HMETD akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5,73 persen apabila seluruh HMETD yang diterbitkan dilaksanakan oleh pemegang HMETD yang berhak.
The Indonesian