theIndonesian – Mata uang rupiah benar-benar terus melemah. Rupiah seakan-akan tidak berdaya menghadapi mata uang global lainnya. Perdagangan Senin (4/3), berdasarkan data RTI Business pukul 09.30 WIB, rupiah melemah -0,09 persen dan kehilangan 14 poin, sehingga kursnya berada di level Rp 15.709 per dolar AS.
Rupiah juga nelongso apabila disandingkan dengan mata uang lainnya. Rupiah pun melemah atas dolar Australia (-0,08 persen), euro (-0,15 persen), dan poundsterling (-0,19 persen). Rupiah juga terlihat loyo di hadapan yuan (-0,05 persen), dolar Hong Kong (-0,10 persen), yen (-0,05 persen), won (-0,34 persen), ringgit (-0,29 persen), dolar Singapura (-0,09 persen), dan baht (-0,39 persen).
Mata uang rupiah diprediksi akan terus mengalami fluktuatif. Hal itu diungkap Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi. Ia memproyeksikan rupiah akan ditutup melemah di rentang Rp 15.690-Rp 15.740 per dolar AS, Senin (4/3). Sekedar informasi, akhir pekan lalu, tepatnya Jumat (1/3) rupiah ditutup dengan kenaikan 0,10 persen atau 15 poin ke posisi Rp 15.704 per dolar AS.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Ibrahim Assuaibi, tercatat pada Februari 2024 inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,58. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat 2,75 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (ytd) sebesar 0,41 persen.
“Tingkat inflasi bulanan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu. Penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,00 persen mtm dengan andil 0,29 persen,” jelas dia.
(TheIndonesian)
.